Walikota Filipina Ditembak Mati , Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan akan tetap membela kepolisian, meski Biro Investigasi Nasional Filipina mengatakan polisi telah menembak Wali Kota Provinsi Leyte, Rolando Espinosa. Pada Rabu, 7 Desember 2016, Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI) menyampaikan hasil investigasi mereka atas kematian Espinossa.
Menurut NBI, Espinossa tewas ditembak 24 polisi, dan polisi sengaja memasukkan narkoba dan pistol ke dalam selnya untuk membenarkan tindakan mereka. Espinossa ditangkap pada 5 Oktober 2016. Ia sempat mengajukan permohonan agar tak dipenjara di wilayah tersebut. Namun permintaan itu diabaikan. Tanggal 5 November ia dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan polisi yang mengaku menggerebek kamar Espinossa di dalam tahanan. Raul Yap, pria yang berada satu tahanan dengan wali kota tersebut juga tewas tertembak.
Walikota sebuah kota di Filipina, yang telah dituduh secara publik oleh Presiden Rodrigo Duterte terlibat dalam perdagangan narkoba ilegal, ditembak mati oleh polisi dalam tembak-menembak hari Jumat (28/10). Walikota Samsudin Dimaukom dari kota Datu Saui Ampatuan dan sembilan orang lainnya dibunuh oleh polisi dalam baku tembak.
Laporan media mengatakan bahwa orang-orang dalam konvoi walikota tersebut menembaki polisi di sebuah pos pemeriksaan di kota Makilala di provinsi North Cotabato. Pejabat polisi regional Superintenden Romeo Galgo Jr. mengatakan, "Itu adalah operasi anti-narkoba yang resmi, namun para subyek menembaki pasukan kita."
Duterte memenangkan pemilihan presiden awal tahun ini sebagian besar karena janjinya untuk secara agresif menarget para pengedar narkoba dan kriminal. Polisi dan preman Filipina telah menewaskan sedikitnya 3.600 orang atas penggunaan dan pengedaran narkoba sejak Duterte menjabat akhir Juni.
0 Response to "Walikota Filipina Ditembak Mati Oleh Kepolisian, Diduga Bandar Narkoba."
Posting Komentar