ASAL MUASAL DARI GETUK GORENG
Pengumuman hasil Sidang Penetapan tersebut dilakukan di Jakarta 4 Oktober mendatang. Informasi itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata.
Menurut dia makanan ini merupakan salah satu incaran wisatawan ketika berkunjung ke Banyumas, menurut Deskart kudapan ini diusulkan sebagai warisan budaya tak benda karena dinilai teknologinya merupakan budaya asli Indonesia.
Gethuk yang digoreng ini ditetapkan bersama produk laim seperti minyak kayu putih dari Ambon. Deskart menuturkan geduk goreng ini sejati diciptakan tidak sengaja oleh H Sanpirngad 1918 di Sokaraja.
Usaha tersebut terus berkembang setelah dilanjutkan oleh menantunya H Tohirin dan kemudian cucunya Hj Warsuti. Sementara itu cucu H Tohirin, Diah Novitarini menuturkan, buyutnya Sanpirngad adalah seornag pedagang nasi rames.
Getuk ini salah satu makanan yang turut disajikan, Usaha nasi rames ini pun, kata Diah, berganti dengan getuk goreng. Semakin lama, usaha kuliner ini semakin berkembang.
Hingga saat ini ada 11 outlet ''Getuk Goreng H Tohirin'' di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman Sokaraja. "Jadi banyak yang menyebut getuk goreng Sokaraja," ujar Diah.
Diah juga mengaku bangga. Lantaran resep kuliner temuan keluarganya tersebut ditetapkan sebagai warisan budaya nasional tak benda.
0 Response to "ASAL MUASAL DARI GETUK GORENG"
Posting Komentar