Letusan Freatik
Kawah Sileri di kawasan Dieng, Banjarnegara, meletus pada siang hari ini. Letusan tersebut disertai lahar dingin, lumpur dan asap hingga setinggi 50 meter mengenai wisatawan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng tersebut berjenis freatik.
"Freatik yaitu, letusan gas atau embusan asap dan material yang dipicu oleh tekanan gas yang berada di bawah permukaan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/7/2017).
Letusan freatik diketahui terjadi saat air laut atau air hujan menyentuh magma di dalam bumi. Setelah itu, panas magma akan menjadi uap yang sangat tinggi, maka terjadi letusan freatik. Material letusan yaitu lahar dingin, batu kecil, lumpur, asap hingga gas.
Letusan fratik berbeda dengan letusan magmatik yang mengeluarkan aliran lava dan material padat akibat keluarnya magma ke permukaan bumi. Sehingga letusan freatik tak begitu berbahaya.
Peristiwa letusan freatik di Kawah Sileri terjadi pada siang tadi pukul 12.00 WIB. Sebanyak 17 wisatawan dievakuasi akibat peristiwa ini, 4 di antaranya mengalami luka.
Namun tidak ada korban luka bakar akibat bencana tersebut. Mayoritas korban terluka karena jatuh saat berlari menyelamatkan diri.
Baca juga berita-berita menarik lainnya hanya di LiputanKompas.
0 Response to "Letusan Freatik di Kawah Sileri Dieng"
Posting Komentar