Perusahaan Batam Kembali tutup |
Angka itu belum termasuk PT Technip di Tanjunguncang yang dikabarkan tutup dan membuat 500 orang pekerjanya berhenti bekerja. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Rudi Sakyakirti menyebutkan perusahaan-perusahaan yang tutup tersebut terdiri dari berbagai sektor dari jasa, perdagangan maupun subkontraktor galangan kapal.
"Hingga bulan ini sudah ada 23 perusahaan yang tutup," ujar Rudi Sakyakirti, di Nagoya Hill, Jumat (14/4/2017).
Rudi menjelaskan tutupnya puluhan perusahaan tersebut karena berbagai faktor diantara sepinya orderan, kemudian juga karena habis kontrak. Seperti halnya PT Technip di Tanjunguncang yang dikabarkan telah tutup.
"Itu karena sepi orderan, seperti PT Technip yang tutup, kabarnya saya sudah dengar tutup tapi mereka belum melaporkan," jelas Rudi.
Purnomo Andiantono, Direktur Humas dan Marketing BP Batam juga mengatakan hal yang sama bahwa PT Technip yang memiliki 500 pekerja tersebut tidak ada laporan tutup. Perusahaan tersebut juga tidak terdaftar dalam PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu).
"Kalau itu PMDM (Penanam Modal Dalam Negeri) bukan di BP Batam, kalau perusahaannya PMA (Penanam Modal Asing) terdaftarnya di BP Batam tapi setelah dicek ternyata perusahaan itu tidak ada dalam daftar, kemungkinan mereka mendaftar ke Jakarta," ujar Andi.
PT Technip dikabarkan tutup karena sepinya orderan, sehingga 500 orang pekerja terpaksa dirumahkan. Perusahaan tersebut termasuk dalam industri galangan kapal.
0 Response to "Batam Kembali Lagi Informasikan Perushaan Yang Tutup Sekian Banyak"
Posting Komentar